Oktober 09, 2020

SAMBUTAN KETUA JABAR BERGERAK KOTA CIREBON

Kepada Yth.
Bapak Walikota Cirebon
Bapak Sekda Kota Cirebon
Para narasumber 
Peserta webinar kesehatan

_Assalamu’alaikum wr.wb._
Puji syukur kehadiran Allah SWT, atas rahmat, hidayah dan nikmat yang diberikan kepada kita semua tiada henti. Semoga kita semua tetap dan selalu diberikan kesehatan dan keselamatan di tengah pandemic covid-19 yang mendera bangsa ini.

Bapak ibu yang kami hormati. 
Acara talkshow virtual ini adalah salah satu program Jabar Bergerak Kota Cirebon. Peserta webinar untuk umum, baik dari dalam kota maupun luar kota Cirebon. Tema yang kami angkat dalam webinar kali ini adalah Covid-19, Bukan Hantu Tetapi Nyata. Sebuah upaya Jabar Bergerak dalam membantu program pemerintah dalam melakukan edukasi kepada masyarakat agar mau mentaati protocol kesehatan. 

Seperti kita tahu bersama, bahwa Kota Cirebon masih masuk dalam zona merah. Ini menjadi masalah kita bersama, menjadi tanggung jawab bersama, bukan saja pemerintah. Maka, kehadiran organisasi Jabar Bergerak bagian dari solusi membantu permasalahan social.

Dalam membantu program pemerintah, ada lima program utama Jabar Bergerak, antara lain bidang pendidikan, keagamaan, social, pariwisata, kuliner dan budaya. Di tingkat pusat di Bandung, organisasi social ini diketuai langsung oleh Ibu Atalia Praratya, isteri Gurbenur Jawa Barat Bapak Ridwan Kamil. 

Organisasi ini sudah terbentuk dan menyebar di daerah kota dan kabupaten se Jawa Barat. Di tingkat Kota Cirebon, Jabar Bergerak sudah bersinergi dan berkolaborasi sejak Juli 2020 lalu. Saya, Hj Madyawati, SH diberi mandate oleh Ketua Umum Ibu Atalia menjadi ketua Jabar Bergerak Kota Cirebon. 

Bapak ibu yang kami hormati,
Kendati efektifnya kerja organisasi baru dua bulan, namun sejumlah kegiatan social sudah dilaksanakan. Seperti bagi-bagi sembako, nasi bungkus, masker, bantuan sarana tempat ibadah hingga penggalangan bantuan bencana alam di Cianjur dan Sukabumi. Semua terlaksana berkat kolaborasi dan sinergi dengan semua pihak.

Pelaksanaan webinar kali ini, juga berkat kolaborasi. Kegiatan ini mendapat dukungan dari pihak BJB, OJK, dan tentu saja dari Pemerintah daerah Kota Cirebon. Atas nama organisasi kami sampaikan terima kasih.

Ke depan akan ada webinar bidang lain di pengurusan kami. Untuk sementara dilaksanakan secara terbatas dan online karena melihat situasi pandemic yang belum surut. Semoga wabah covid-19 segera berakhir. Aamiin….
_Wassalamu’alaikum wr.wb_

Ketua Jabar Bergerak
Kota Cirebon,

Hj. Madyawati, SH

JABAR BERGERAK CIKO SIAP BERGERAK

Organisasi kemanusiaan Jabar Bergerak Kota Cirebon siap selalu bergerak. Kendati secara resmi belum digelar rapat koordinasi di tingkat Jawa Barat dan rapat program, namun pengurus di tingkat kota ini sudah menunjukkan kepeduliannya. Berbagai aksi dan bantuan sosial diberikan kepada masyarakat sasaran. Termasuk kegiatan Gowes Gemes Minggu esok (27/9), sekaligus berbagi masker ke publik. 

Secara teknis, organisasi yang diketuai Hj NR Madyawati SH ini baru secara formal menggelar rapat koordinasi internal pengurus. Rakor bertempat di SMP Negeri 1 Kota Cirebon, Jumat (25/9) siang. Pekan depan, akan dirumuskan program kerja pengurus yang masa baktinya 2020-2021. Program kerja sesuai dengan kemampuan pengurus dan kebutuhan masyarakat Kota Cirebon.

"Pogram Jabar Bergerak tak usah muluk-muluk. Terpenting terjangkau dan bisa dilaksanakan. Fokusnya pada lima bidang yaitu keagamaan, pendidikan, kesehatan lingkungan, sosial dan pakuya, pariwisata kuliner dan budaya," tegas Hj NR Madyawati SH, ketua Jabar Bergerak Kota Cirebon di depan rapat pengurus. Hadir mendampingi Wakil Ketua I R. Arwin Adriyant, Wakil Ketua II Dra Hj Eti Nur Rochaeni, M.Pd.I dan Sekretaris Eka Novianto, M.Pd

Eti menambahkan, bahwa organisasi Jabar Bergerak merupakan organisasi sosial kemanusiaan. Pihaknya berharap tidak ada pengurus yang merasa terbebani menjalankan program Jabar Bergerak. Untuk itu, Kepala SMAN 7 Kota Cirebon ini mengingatkan pesan ketua pengurus pusat Atalia Praratya Kamil, agar kerja pengurus tetap kompak, inovatif dan berkolaborasi dalam memberikan azas manfaat untuk masyarakat. 

Rapat yang digelar sederhana dan santai itu disuguhi makanan ringan rujak buah dan krupuk sambel. Usai rapat pengurus menyempatkan foto bersama untuk dokumentasi kegiatan Jabar Bergerak Kota Cirebon. ( *masjago* = _humas jabar bergerak cirebon kota_)

Tata Tertib Peserta Webinar

*Tata Tertib Peserta Webinar*
Jabar Bergerak Kota Cirebon
Selasa,. 6 Oktober 2020
Pk. 13.30 -16.00 WIB

1. Peserta mengisi daftar hadir webinar 
2. Peserta webinar mengikuti acara dari awal hingga akhir. Acara terbagi dalam tiga sesi: paparan narsum, pernyataan panelis, dan sesi tanya jawab.
3. Selama webinar, audio suara microphone (ponsel/laptop) semua peserta dalam posisi mute (dimatikan).
4. Peserta menggunakan nama, foto/video wajah asli serta berpakaian sopan dan santun dalam bertanya.
5. Peserta yang bertanya melalui chat di group dengan kode: Bertanya_ Nama penanya_Ditujukan ke siapa_ Isi pertanyaan. 
6. Pertanyaan harus relevan dengan tema webinar.
7. Panitia akan menyiapkan e-sertificat dan doorprize bagi peserta yang mengikuti acara hingga selesai.

Masker yang Terlupakan

Mengapa era covid-19 orang wajib pakai masker? Masa pandemi covid-19, masker boleh dibilang sudah menjadi kebutuhan baru yang pokok manusia. Setiap aktifitas keluar rumah, terasa tak lengkap tanpa masker mulut. Sayangnya, tak semua warga belum memahami pentingnya masker. Setiap hari di tempat umum, ada saja yang tidak memakai pelindung anti corona ini. 

Beragam alasan orang tak memakai masker. Lupa bawa, ribet, pengap, tidak punya, dan lainnya. Padahal, fungsi masker, baik masker kain atau pun masker bedah sangat berguna dalam pencegahan penyebaran virus corona. Virus yang menyebar melalui droplet atau udara antarmanusia. Cara kerja masker makin baik manakala sesama manusia berjaga jarak 1,5 meter saat komunikasi. Selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Gugus Tugas Covid-19 Nasional sudah menyatakan, pemakaian masker kain sudah cukup membantu untuk memutus mata rantai penyebaran virus. Daya tangkal masker kain tiga lapis 70% dari masker bedah (kesehatan) dalam menepis virua. Tapi herannya masyarakat masih lalai. Enggan mengenakan pelindung wajahnya dari potensi terpapar. Seolah masih tidak percaya jika virus itu ada dan mengganas.

Pentingnya pemakain masker. Masih enggannya warga memakai. Menggerakan organisasi kemanusiaan Jabar Bergerak Kota Cirebon. Diketuai oleh Hj NR Madyawati, SH, bersama pengurus lainnya menggelar acara Gowes Gemas--Gerakan Berbagi Masker,  Minggu (27/9) lalu. Masker dibagikan di kawasan olahraga Bima Sunyaragi, di Pasar Kalitanjung dan kepada calon jamaah di Puskesmas Pamitran.

"Kegiatan gowes berbagi masker ini bagian dari program Jabar Bergerak di Kota Cirebon. Tujuannya untuk mendukung program Pemerintah Daerah Kota Cirebon dalam mengedukasi masyarakat. Bahwa mereka harus mulai terbiasa memakai masker ketika keluar rumah, ketika berkomunikasi dengan orang lain," tutur Hj NR Madyawati SH. Isteri Sekda Kota Cirebon Drs H Agus Mulyadi, M.Si ini menambahkan, pembagian hampir seribu masker satu dari banyak program Jabar Bergerak yang digelar di tengah masyarakat.

Jabar Bergerak adalah organisasi yang digagas Gurbenur Jawa Barat Ridwan Kamil dan isterinya Atalia Praratya. Organisasi ini menyebar di semua kota kabupaten di Jawa Barat. Tujuannya membangun kepedulian sosial kepada masyarakat yang membutuhkan. Program unggulannya meliputi pendidikan, keagamaan, kesehatan dan lingkungan, pariwisata, kuliner dan budaya. Kegiatan Gowes Gemas adalah bagian dari program unggulan Jabar Bergerak di Kota Cirebon.

Gowes dimulai pukul 06.30 dari Rumah Dinas Sekda Kota Cirebon hingga finish di SMAN 7 Kota Cirebon. Kegiatan tersebut diikuti oleh Sekda Kota Cirebon selaku Pembina Jabar Bergerak Kota Cirebon didampingi para pejabat Eselon II di lingkungan Pemkot Cirebon, pengurus dan relawan Jabar Bergerak Kota Cirebon dan Dharma Wanita Persatuan Kota Cirebon. (PaDE)

Oktober 08, 2020

Terpapar Virus, Menemukan Pola Penyembuhan Covid-19


Dua tokoh penting Kota Cirebon memberikan pengakuan. Pengakuan atas ujian yang menimpanya. Virus corona pernah menghampiri keduanya. Ada perasaan cemas, merasa bersalah, bahkan ketakutan terdampak covid-19. Bagaimana mereka melawan virus corona dan dampak stigma negatifnya?

Catatan:
Deny Rochman
Humas Jabar Bergerak Kota Cirebon

Belum lama ini, pemberitaan media massa Kota Cirebon diramaikan dengan kabar dua tokoh penting yang terkonfirmasi covid-19. Keduanya adalah Drs H Agus Mulyadi, M.Si dan DR H Ahmad Yani, M.Ag. Tokoh pertama adalah Sekretaris Daerah Kota Cirebon. Tokoh kedua adalah Ketua At Taqwa Center dan dosen IAIN Cirebon. Kedua tokoh sama-sama menjadi ketua satgas covid dilingkup pekerjaanya. Keduanya sama-sama pengurus Jabar Bergerak Kota Cirebon.

Pengakuan kedua tokoh itu terungkap dalam acara webinar Jabar Bergerak Kota Cirebon, Selasa (6/10). Dengan tema Covid-19: Bukan Hantu, Tapi Nyata. Selain kedua nara sumber utama di atas, hadir  Kepala Dinas Kesehatan dr H Edy Sugiarto, M.Kes dan  Ketua Jabar Bergerak Kota Cirebon Hj Madyawati, SH. Dalam talkshow virtual itu, Walikota Cirebon Drs Nashrudin Azis, SH dan Pendiri sekaligus Ketua Pengurus Pusat Jabar Bergerak Atalia Pratatya (Bu Cantik) ikut memberikan sambutan dan arahan. 

Talkshow yang dipandu oleh Deny Rochman dengan host Eka Novianto, pada sesi pertama Kepala Dinkes Dr H Edy Sugiarto, M.Kes. Dalam paparannya, dokter Edy menyampaikan perkembangan terkini penyebaran covid-19 di Kota Cirebon. Menurutnya, tren penyebaran virus mengalami penurunan yang signifikan. Dari jumlah pasien yang positif tingkat kesembuhan pasien hingga 95 persen. Artinya, status Kota Cirebon perlahan namun pasti bergeser dari zona merah. Pihaknya berharap tingkat kesadaran mentaati protokol kesehatan. Selalu memakai masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan. 

Sementara itu, Sekretaris Daerah  Agus Mulyadi dan Ahmad Yani mengakui bahwa masih ada stigma negative yang berkembang di tengah masyarakat terhadap mereka yang terpapar covid-19. Keluarga Ahmad Yani , merasakan efek stigma itu, karena kediamannya dekat dengan pemukiman penduduk. Namun baik Sekda maupun ustadz Yani, sebagai manusia sempat dilanda kecemasan. Merasa bersalah, khawatir terhadap keluarga dan orang-orang terdekatnya. 
“Cemas juga ketika saya dinyatakan positif, sampai isteri saya pun terdampak. Namun kami harus bisa melawati masa-masa ini. Alhamdulillah, dengan imun, iman dan aman akhirnya saya dan keluarga bisa terbebas dari virus corona,” tutur Ahmad Yani dalam webinar. Dengan imun, daya tahan tubuh harus kuat. Konsumsi makanan minuman, obat-obatan, suplemen dan pola hidup bersih serta sehat. Dengan iman, sisi ruhani dan mental diperkuat dengan ibadah dan amalan keagamaan. Dengan aman, mentaati protocol kesehatan.

Dalam menyikapi pandemi covid, Sekretaris Daerah Agus Mulyadi mengatakan, peran keluarga menjadi sangat penting dalam ikut berperan aktif memutus mata rantai penyebaran virus. Apalagi penyebaran virus dominan kini kluster keluarga. Pandemi ini adalah masalah dan tanggung jawab bersama. Pemerintah daerah terus melakukan upaya kerja keras dalam memerangi covid. Digalakan kesadaran masyarakat dalam bermasker, cuci tangan dan jaga jarak. Pihaknya sudah menyiapkan hotel isolasi yang terpapar covid. (*)