April 05, 2017

DESA KECIL TAPI BERFIKIR BESAR

Desa ini menyisakan kenangan tersendiri dalam hidup saya. Maka jika sedang pulkam ke Purwokerto Banyumas, selalu menyempatkan diri untuk singgah di desa ini. Desa Sumilir KecamatanKemangkon Kabupaten Purbalingga. Desa yang aku kenal saat menjalani praktek lapangan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sekitar tahun 1998. Tahun gejolak politik awal gerakan reformasi di negeri ini.

Tiga bulan selama KKN saya banyak belajar di warga desa ini. Belajar tentang guyubnya, sopan santunnya, berani berpendapat, saling menghornati dan terus berfikir maju. Terbukti, kegiatan arisan warga saat itu tetap berjalan. Kegiatan yg dilakukan secara periodik bada isya tiba. Maklumlah, mayoritas warga disini berprofesi sebagai petani. Walaupun profesi lain juga banyak.

IMM BERPOLITIK TAKTIS ATAU PRAKTIS ?

Oleh: Deny Rochman

Ada kegalauan menerpa kaum muda Muhammadiyah. Khususnya kader-kader lulusan ortom Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Kegalauan itu bersifat massif, dari tingkat nasional hingga merembes ke daerah-daerah. Banyumas salah satunya. Daerah kota mendoan itu kader2nya pernah berkeluh kesah tentang melemahnya keperkasaan IMM. Pekerkasaan secara kolektif kolegial yang terkoneksi, bukan kekuatan individuasi, one man show.

"Banyak ruang kosong di negeri ini yang belum terisi oleh kader-kader Muhammadiyah. Kita harus solid untuk mengisi kekosongan itu. Anak muda harus berani nakal, yang penting dia tahu jalan pulang," tandas Immawan kader muda Muhammadiyah jebolan Stain Purwokerto ini. Ruang kosong yang dimaksud adalah posisi strategis dalam peta politik kekuasaan yang akan mempengaruhi kebijakan publik penguasa.