1. Radiasi
Sejumlah penelitian yang dilakuan menunjukkan radiasi telepon genggam berakibat buruk terhadap tubuh manusia. Misalnya meningkatkan risiko terkena tumor telinga dan kanker otak, berpengaruh buruk pada jaringan otak, merusak dan mengurangi jumlah sperma hingga 30 persen, mengakibatkan meningioma, neurinoma akustik, acoustic melanoma, dan kanker kelenjar ludah.
2. Gangguan Reproduksi
. Faktanya, sebuah penelitian yang dipublikasikan jurnal medis, Fertility & Serility, menguji penggunaan handphone oleh 361 pria pada sebuah klinik kesuburan. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin sering seorang pria menggunakan handphone-nya, semakin rendah jumlah, kualitas dan ketahanan sperma mereka.
3. Tumor Mulut
Penggunaan ponsel dalam waktu lama dan rutin akan meningkatkan resiko tumor sekitar 50 persen dibanding mereka yang sama sekali tak menggunakan ponsel.
Mereka yang menggunakan ponsel lebih dari normal, atau menggunakan dalam waktu lama dan kontinyu beresiko mengembangkan tumor pada parotid gland (kelenjar liur), yang terletak di mulut dengan posisi dekat telinga. Pengguna ponsel di area pedesaan atau kawasan pinggiran, di mana ponsel bekerja lebih keras untuk melakukan kontak dengan BTS (Base Transceiver Station) terdekat, beresiko lebih besar terkena tumor.
4.. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di Denmark, Finland, Norway, Sweden, dan Inggris menemukan bahwa orang yang menggunakan handphone selama lebih dari 10 tahun memiliki risiko terkena glioma pada bagian kepala yang sering dipergunakan untuk menelepon. (IARC - International Agency for Research on Cancer; 2008)
• Ilmuwan dari Prancis dan Jerman melaporkan bahwa penggunaan handpone dalam jangka waktu yang lama dapat memperbesar kemungkinan terkena glioma. (Hours – 2007; Schuz Bohler Berg – 2006)
• Para pengguna handphone yang telah mempergunakannya selama 10 tahun atau lebih, memiliki resiko yang lebih besar untuk terkena glioma dengan persentase sebesar 90 persen. (Hardell 2009; Kundi 2009)
• Penggunaan handphone 10 tahun atau lebih secara signifikan meningkatkan resiko terkena acoustic neuroma, semacam tumor otak pada sisi kepala yang digunakan untuk menelepon. (IARC 2008; Schoemaker 2005)
• Penelitian dari Israel melaporkan bahwa penggunaan handphone dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan tumor. (Sadetzki 2008)
Tips Mencegah Kemungkinan Radiasi dari Ponsel
1. Gunakan speaker atau headset
Headset tak memancarkan radiasi sebanyak ponsel. Para peneliti masih belum sepakat mengatakan mana yang lebih aman, apakah headset yang menggunakan kabel atau yang tidak. Karena konon, headset dengan kabel pun masih mengeluarkan radiasi, meski dalam tingkat kecil. Jadi, jika dalam keadaan sepi, dan tidak mengganggu orang lain, ada baiknya jika sesekali Anda menjawab telepon dengan menggunakan mode speaker.
2. Perbanyak mendengar, kurangi bicara
Ponsel memancarkan radiasi ketika Anda berbicara atau mengetik SMS, tapi tidak memancarkan radiasi ketika sedang menerima pesan. Maka, usahakan untuk mendengarkan lebih banyak saat bicara dengan ponsel, ketimbang berbicara.
3. SMS
Ponsel tidak menggunakan tenaga banyak ketika kita mengirimkan teks ketimbang ketika ponsel bertugas mengirimkan suara kita. Artinya, tenaga berkurang, radiasi yang dikeluarkan pun juga berkurang. Lagipula, ketika kita mengetik SMS, artinya kita menjauhkan ponsel dari kepala kita.
4. Sejauh lengan
Ketika Anda menggunakan headset untuk menjawab telepon, usahakan untuk menjauhkan ponsel dari telinga, dada, atau pinggang. Bagian-bagian tersebut, termasuk perut adalah bagian-bagian tubuh yang mudah menyerap radiasi. Usahakan untuk menjauhkan ponsel yang sedang menerima telepon lewat headset dari perut Anda.
5. Sinyal hilang? Matikan saja.
Ketika si ponsel tidak bisa menerima sinyal cukup, ia harus mengeluarkan usaha lebih kencang untuk mencari menara pemancar. Artinya, lebih banyak emisi yang ia keluarkan. Saat Anda harus menggunakan ponsel, upayakan sinyal berada dalam kondisi penuh. Lagipula, ponsel yang terlalu lama berusaha mencari sinyal hanya akan menghabiskan baterainya.
6. Tak perlu pelindung
Ketika Anda menggunakan sarung pelindung tambahan untuk telepon, artinya Anda menutup jalur telepon untuk bisa bekerja dengan optimal. Artinya, ia akan berusaha lebih keras untuk mencari sinyal, sehingga lebih banyak radiasi yang ia keluarkan.
7. Kurangi penggunaan ponsel pada anak
Otak anak-anak menyerap radiasi ponsel dua kali lebih banyak ketimbang orang dewasa. Disarankan untuk menjauhkan anak-anak dari ponsel untuk melindunginya dari bahaya yang belum diketahui di masa depan. kompas.
Selain Handphone, komputer yang sangat banyak manfaatnya bagi masyarakat saat ini pun mempunyai dampak negatif seperti kerap kali mengalami gangguan seperti badan terasa pegal, kurang fresh, gangguan penglihatan dan pergerakan otot yang kaku menyebabkan efek negatif bagi kesehatan tubuh kita. Ini adalah dampak negatif akibat terlalu lama di depan komputer. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh teknologi komputer juga ada dampak negatif terhadap psikologi maupun kesehatan.
Nah sedangkan Efek Negatif terhadap kesehatan manusia yang di timbulkan oleh teknologi komputer antara lain :
1. Radiasi Monitor
Mata adalah organ tubuh yang paling mudah mengalami penyakit akibat kerja, karena terlalu sering memfokuskan bola mata ke layar monitor. Tampilan layar monitor yang terlalu terang dengan warna yang panas seperti warna merah, kuning, ungu, oranye akan lebih mempercepat kelelahan pada mata. Selain dari itu, pantulan cahaya (silau) pada layar monitor yang berasal dari sumber lain seperti jendela, lampu penerangan dan lain sebagainya, akan menambah beban mata. Pencahayaan ruangan kerja juga berpengaruh pada beban mata. (1,3)Pemakaian layar monitor yang tidak ergonomis dapat menyebabkan keluhan pada mata. Berdasarkan hasil penelitian, 77 % para pemakai layar monitor akan mengalami keluhan pada mata, mulai dari rasa pegal dan nyeri pada mata, mata merah, mata berair, sampai pada iritasi mata bahkan kemungkinan katarak mata.
Bila operator komputer menggunakan soft lens (lensa mata), kelelahan mata akan lebih cepat terasa, karena mata yang dalam keadaan memfokuskan ke layar monitor akan jarang berkedip sehingga bola mata cepat menjadi kering dan ini menyebabkan timbulnya gesekan antara lensa dan kelopak mata. Ruang berpendingin (AC) akan lebih memperparah gesekan tersebut, karena udara ruangan ber AC akan kering sehingga air mata akan ikut menguap.
Menurut hasil penelitian yang penulis lakukan, untuk operator komputer yang bekerja 8 jam per hari terus menerus, ternyata radiasi yang keluar dari komputer (khususnya sinar-X) sangat rendah yaitu sekitar 0,01739 m Rem per tahun. Harga tersebut jauh lebih rendah dari pada radiasi yang berasal dari sinar kosmis dan dari radiasi bumi (terresterial radiation) yang berkisar 145 m Rem per tahun. Sedangkan laju dosis radiasi yang diizinkan untuk masyarakat umum adalah 500 m Rem per tahun.
Akhir-akhir ini banyak dijual kaca filter untuk layar monitor yang dipromosikan sebagai filter radiasi yang keluar dari komputer.kaca filter yang dijual di pasaran lebih sesuai sebagai filter kesilauan (glare) dari cahaya layar komputer, bukan sebagai filter radiasi. (2)
2. Terganggunya Syaraf
Printer yang menggunakan sistim buble jet kebisingannya relatif lebihrendah bila dibandingkan dengan printer sistim dot matrix. Saat ini printer yang paling rendah kebisingannya adalah sistim laser printer. Kebisingan yang tinggi dapat mempengaruhi syaraf manusia dan hal ini dapat berakibat pada kelelahan maupun rasa nyeri. Adapun batas kebisingan yang diizinkan untuk bekerja selama kurang dari 8 jam per hari adalah 80 dB. Sedangkan ruang kerja yang ideal adalah dengan kebisingan sekitar 40 - 50 dB. Apabila di dalam ruang kerja terdapat mesin pendingin (AC), maka kebisingan akan bertambah selain dari suara printer.
3. Repetitive Strain Injury (RSI)
RSI merupakan sebuah terminologi yang mengacu pada beberapa variasi keluhan kerangka otot (musculoskeletal). Ini menyangkut keluhan yang dikenal dengan sakit urat otot. RSI meliputi gangguan lengan atas berkaitan dengan kerja (Work-Related Upper Limb Disorders) dan luka penggunaan berlebihan yang berhubungan dengan kerja (Occupational Overuse Injuries).
Keluhan ini terutama diderita oleh para pekerja dengan posisi duduk yang statis saat menggunakan komputer atau menggunakan gerakan tangan yang berulang (repetitive) setiap hari, beban kerja yang statis (seperti menggenggam mouse), membiarkan lengan membengkok, dan sejenisnya dalam waktu yang cukup lama. Ini akan bertambah buruk jika tempat kerja tidak didesain secara ergonomis, misalnya posisi keyboard dan layar monitor yang terlalu tinggi atau terlampau rendah, kursi tidak menopang badan untuk duduk tegak, dan sebagainya.
Hal ini akan semakin parah bila ditambah lingkungan kerja yang kurang bergerak, kurang istirahat, mengandung stress tinggi dengan deadline dan laporan rutin serta lainnya. Apalagi jika Anda perokok, menderita kegemukan (obesitas), lemah otot, memiliki tangan yang terasa dingin serta kurang berolah raga.
Gejala awal RSI dapat muncul pada berbagai tempat dari pangkal lengan hingga ke ujung tangan. Gejala yang menjadi tanda peringatan menyangkut:
• Kesulitan membuka dan menutup tangan
• Otot tangan terasa kaku (misalnya hingga kesulitan mengancing baju)
• Kesulitan menggunakan tangan (untuk membalik halaman buku, memutar tombol, memegang mug)
• Bangun dengan rasa sakit di pergelangan tangan atau mati rasa di tangan, terutama di awal pagi hari
• Tangan terasa dingin
• Tangan gemetar (tremor)
• Tangan terasa canggung, bergetar atau bahkan mati rasa.
Lantas Bagaimana cara mengurangi dari efek radiasi komputer tersebut ? berikut beberapa tips untuk anda :
• Jaga jarak komputer dengan mata Anda, minimal 50 cm.
• Atur posisi monitor, sehingga atas monitor sejajar dengan mata Anda.
• Atur pencahayaan sehingga tidak ada pantulan cahaya yang menyilaukan.
• Berkediplah lebih sering untuk menjaga mata agar tidak kering (minimal 5 menit sekali).
• Gunakan filter monitor yang bagus untuk mengurangi radiasi.
• Sekali-kali menolehlah ke arah pandangan yang jauh untuk mengendurkan ketegangan di mata.
• Setiap 2 – 3 jam, beristirahatlah sekitar 5 menit untuk mencegah keletihan mata dan juga badan dari radiasi (misalnya, pergi ke kamar kecil).
• Jika anda sering menggunakan komputer milik orang lain yang tidak ada filter monitornya (misalnya anda presentasi di tempat lain), cobalah pakai kacamata dengan lensa khusus untuk mengurangi radiasi komputer.
• Makanlah vitamin A agar mata anda senantiasa sehat. Vitamin A bisa dari wortel, susu, sayuran berwarna hijau, dan sebagainya.
• Ada baiknya jika anda mengganti monitor CRT anda yang tebal dengan monitor LCD yang lebih tipis. Karena monitor LCD selain pemakaian wattnya lebih kecil ( hanya 60% dari CRT) juga radiasinya lebih rendah. Jadi lebih aman bagi mata anda.
Jauhkan komputer kurang lebih 20-30 inci atau sekitar panjang lengan dari mata Anda. Usahakan agar monitor sejajar dengan arah pandang mata Anda.
• Atur cahaya monitor agar tidak terlalu silau atau terlalu redup. Jika cahaya terlalu terang, gunakan filter atau pelindung anti-silau. Jangan lupa untuk mengatur brightness untuk mendapatkan kontras yang tepat antara huruf dan latar belakang. Jika melihat adanya flicker pada layar komputer, sebaiknya segera ganti monitor Anda.
• Gunakan kursi yang dapat diatur tinggi-rendah dan senderan punggungnya. Selain itu, gunakan juga alas kerja atau meja yang stabil dan tidak mudah goyah.
• Miringkan layar monitor ke arah belakang sebanyak 19 hingga 20 derajat. Hal ini berguna untuk mendapatkan jarak pandang yang optimal.
Semoga bermanfaat :)