Maret 28, 2017

SEKOLAH INI LAHIR DARI RAHIM REFORMASI

Beragama itu bukan hafalan. Tapi utk bergama yg baik dan benar diperlukan hafalan yg baik. Hafalan yg baik dilakukan sejak usia sekolah anak. Sebelum mereka mengamalkan hafalanya dlm kematangan keberagamaan saat usia dewasa. Utk mencapai hafalan yg baik diperlukan evaluasi pembelajaran. Satu diantaranya melalui ujian praktek agama di sekolah.

Ujian inilah yg sedang dilalui ratusan siswa kelas IX SMP Negeri 4 kota Cirebon. Dalam satu pekan mereka harus menyetorkan materi hafalan kepada guru penguji. Materi yg harus dihafal antara lain sholat jenazah, surat2 pendek juz 30, hafalan doa2 sehari-hari, praktek wudlu. Mereka dinyatakan lulus dr sekolah setelah melalui ujian hafalan agama di sekolah tersebut.

Memang tak terlalu mengejutkan melihat praktek ujian agama di sekolah di jalan pemuda 16 kota Cirebon ini. Beberapa sekolah lain, baik negeri maupun swasta ada juga kegiatan serupa. Perbedaanya biasanya pada jenis materi yang diujikan. Bedanya terletak pada tingkat kesulitan materi, banyak tidaknya yg dihafalkan.

Setiap siswa di sekolah ini diberikan buku saku hafalan. Buku itu diberikan selama tiga tahun, sejak kelas VII, kelas VIII dan kelas IX. Tiap tahun materinya berbeda dan diuji pada ujian akhir tahun kelas IX. Proses kegiatan hafalan dilakukan selama rentang waktu tiga tahun melalui kegiatan belajar PAI di kelas, melalui kegiatan kerohanian atau remaja masjid (RM). Kegiatan RM biasa dilakukan setiap Ahad secara bergilir tiap tingkatan kelas.

Sekalipun sekolah ini sekolah negeri, namun selama ini dikenal sebagai sekolah berbasis agama. Kegiatan agama dilakukan sebagai budaya sekolah. Kegiatan itu seperti membaca al Quran sebelum belajar, pembiasaan sholat dhuha, sholat berjamaah di masjid sekolah, perayaan hari besar Islam, penyembelihan hewan qurban, kegiatan ZIS, sholat Ied di sekolah.

Pembiasaan keagamaan itu sudah berlangsung secara pelan tapi pasti sejak tahun 1997. Puncak totalitas kegiatan pada masa periode kepala sekolah H. Sueb almarhum. Pioner dan penggerak keagamaan tsb adalah ustadz H. Arief Syarifudin, S.Ag. Melalui tangan, kaki, otak dan hati guru agama sekolah tersebut dan dukungan guru lainnya, budaya Islam berkembang baik hingga ia tiada meninggalkan sekolah. Purna bakti.

Kini, dengan kondisi masjid sekolah yg megah semoga giroh Islam di sekolah ini tetap terjaga. Berbagai pembiasaan, kegiatan dan program keagamaan sekolah bisa tetap berjalan dg baik. Baik kegiatan remaja masjid, peringatan hari besar Islam maupun mengikuti lomba2 Islam diluar sekolah. Sekalipun ada dan tanpa ustadz Arif yg sdh lama pensiun.

Berkat perjuangan ustadz Arif dan dukungan sekolah, sekolah yang pernah diledek MTs ini kini banyak diikuti budayanya oleh sekolah-sekolah negeri di kota ini. Para siswanya berbusana muslim muslimah, pembiasaan membaca Al Quran dan sebagainya. Ini sebuah sekolah yang lahir dari rahim reformasi 1998. Semoga jasa ustadz Arif dibalas amal ibadahnya oleh Allah Swt. Ditempatkan di surga kelak dg para mujahidin. Aamiin. Wallahu'alam bishowab.
Pemuda16, 20.03.17