Februari 13, 2017

MEMELIHARA JIN DALAM RUMAH

Kala remaja saya tidak habis pikir, mengapa agama saya begitu banyak doa-doa yg harus dipelajari dan dihapal. Seolah tak ada waktu kita tuk rest sejenak, ngaso dr kesibukan membaca kalimat-kalimat thoyibah. Doa-doa mulai dr bangun tidur hingga tidur lagi. Dari aktifitas A hingga beralih ke aktifitas B. Kadang bikin boring.

Masa kecil doa hanya dipahami sebagai "mantra" utk pengusir syetan. Maka dipilihlah doa2 pengusir jin dan syetan. Ini terlihat jg dlm berbagai tayangan film2 horor ala Indonesia. Setelah pa kyai, om ustadz mulutnya komat kamit, lalu wus... wus... wus... Jine langsung minggat. Kecuali jin budeg yg tetap bertahan krn ga denger mantra.

Bagi sebagian orang berdoa adalah ritual curhat manusia manakala kepepet masalah. Baik masalah hidup di keluarga, kantor, masyarakat bahkan berurusan dengan makhluk halus, dedemit dan kawan-kawannya. Inilah yg kadang membuat jengkel bangsa jin dan syetan. Manusia dianggap makhluk lebay. Sedikit-dikit ngadu, dikit2 lapor, dikit2 minta bantuan Tuhan dr godaan dan gangguan jin dan syetan.

Bagi muslim upnormal (baca: Islam kaffah), berdoa adalah bagian dzikir dan ibadah totalitas. Tidak hanya utk keperluan perlawanan thd musuh2 manusia yakni jin dan syetan tetapi juga utk berbagai keperluan lain. Semua aktifitas kehidupan harus berbasis ibadah karena itulah tujuan manusia menjadi khalifah fil ard (QS. Adz Dzariyat: 56).

Seabreg doa doa dalam Islam tampaknya sdh disiapkan Tuhan utk bekal manusia menjalani kehidupan yg penuh tantangan di dunia. Sang Khalik sadar pasca diusir dr surga Iblis beserta syetan dan jin akan menjadi musuh besar anak cucu cicit buyut Nabi Adam. Pasukan dedemit itu pun ditetapkan sebagai musuh yg nyata bagi umat manusia. Waspadalah....

Problemnya skg, banyak manusia yg mengeluhkan mnghadapi bangsa dunia lain itu. Pasalnya sekalipun mereka musuh yng nyata tp ternyata tak bisa terlihat. "Sesungguhnya ia (iblis, jin, syetan) dan pengikut-pengikutnya dapat melihat kalian padahal kalian tidak dapat melihat mereka" [Al-A'raf : 27]. Nah loh? Sangat gampang bermain jurus utk melumpuhkan lawan yg nyata. Namun tak demikian jk manusia melawan musuh tak terlihat.

Sadar musuh manusia itu sangat tangguh bahkan bisa tak terkalahkan oleh manusia, maka Sang Maka Pengasih membentengi manusia dg doa dan dzikir agar menjalani kehidupan di dunia lebih tenang. Doa dzikir bagaikan mantra menghadirkan para malaikat, pasukan Allah yg akan mengusir jin dan syetan.

Namun sayangnya senjata dan perisai Tuhan yg telah siapkan tak dimanfaatkan oleh manusia dg baik. Malah utk mengalahkan lawan ghaib manusia meminta pertolongan kpd manusia lain atau bangsa jin lg yg dianggap lbh kuat dan hebat.

Tak kuasa melawan, manusia tanpa sadar sering berkompromi dg bangsa jin dan syetan. Kelakuan manusia sbg bangsa beradab (jika ia beragama) malah mengikuti perangai bangsa jin dan manusia. Suka maksiat, ingkar janji, melanggar aturan agama, berbuat dosa. Malah kita gemar memelihara jin di dalam rumah. Waduh... Kok bisa?

Yah... Sejak diusir dr surga iblis dan bala tentaranya hidup mjd gelandangan di dunia. Ia tanpa tempat tinggal permanent, selalu berpindah pindah (nomaden). Sementara manusia sejak disuir dr surga, ia lebih cepat beradabannya shg cepat memiliki rumah dan segala fasilitas yg memanjakannya.
Kenikmatan hidup manusia membuat jin dompleng hidup di rumah2 milik manusia. Di dalam rumah manusia jin menempati ruang2 yg biasa kosong, kotor, berbau dan najis. Seperti rumah dan atau kamar kosong, kamar mandi, toilet, di lubang, di dalam air, selain diluar sana tempat mangkal jin yaitu di gua-gua, di padang pasir, hutan, jurang, di pohon besar, pasar, mall dan lainnya.

Bangsa halus itu numpang hidup dalam rumah manusia. Rumah, kamar, toilet, kamar mandi yg dibangun. Makan minum yg dimasak oleh manusia, bangsa jin ikut menikmatinya. Apalagi jika di rumah tsb penuh gambar, patung, musik atau krmaksiatan lainnya bikin jin betah berlama lama di rumah tersebut.

Dimana ada kita, disana ada dia. So sweat banget deh. Hehe... Tp tenang, don't panic and worry. Kepungan kepungan para musuh manusia tersebut jangan membuat kita bertekuk lutut thd mereka. Rugi ! Sekali kita kompromi, dijamin deh ga bakal masuk surga. Yah... Karena tugas utama dan mulia (jare tuyul) mereka adalah memalingkan manusia dr jalan lurus, jalan kebenaran tp menggiring ke jalan kesesatan. Nerako...

Faktanya manusia msh menyimpan rasa takut kepada jin dan syetan. Boleh jadi takut pd buruk rupa mereka. Atau dianggap mereka bangsa sakti, tak terlihat dan bisa terbang menghilang. Penampakkan itu terlihat dlm berbagai tayangan horor yg justeru direkonstruksi sendiri oleh manusia. Aneh! Maka jk ingin ga takut, stop konsumsi berbau horor., mistik dan angker.

Segalau apapun hati dan pikiran manusia namun tunduk patuhnya tetap kpd Allah Swt. Mulailah kita menata dan memantapkan iman kita agar tak lg plitat plitut dr beragam godaan sesat. Jangan biarkan rumah kita mjd rumahnya jin. Lawan dan perangi mereka jng biarkan ada rumah di dlm rumah. Hiasi rumah kita dg energi positif, sholat, baca Quran, pengajian dsb. Hentikan kegiatan yg justeru bikin jin dan syetan bersorak sorai. Semoga!
Waalahu'alam bishowab...
Pronggol, 8.2.17.09:59