Sebanyak 43 pesilat Tapak Suci Kab. Cirebon menjalani uji kekuatan, baik kekuatan keilmuan beladiri, keilmuan teori akademik, kekuatan mental dan fisik. Ujian kenaikan tingkat siswa itu dipusatkan di tiga tempat yaitu SD Muhammadiyah 2 Kota Cirebon, SD Negeri Kemakmuran 1 Kota Cirebon dan Pantai Kejawanan Pelabuhan Ikan Cirebon selama dua hari, Sabtu-Ahad (16-17/1).
“Ada 43 siswa yang mengikuti ujian kenaikan tingkat kali ini. Mereka datang dari sekolah Muhammadiyah di Lemahabang, Ciledug, Sumber, SMK Negeri 4 Kuningan dan Pondok Pesantren Madinatunnajah Losari,” tutur Kader Utama Deny Rochman, S.Sos., M.Pd.I selaku ketua panitia UKT saat memberikan laporan panitia dalam upacara pembukaan di lapangan olahraga RW 01 Kemakmuran Kota Cirebon, Sabtu (16/1) sore.
Ketua Pimda 168 Tapak Suci Putera Muhammadiyah Kab. Cirebon Pendekar
Djadja Atidja, S.Pd., M.Pd.I mengatakan, pelaksanaan UKT kali ini
berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pertama lokasi UKT baru
dilaksanakan di SD Muhammadiyah 2 dan SDN Kemakmuran 1 Kota Cirebon.
Kedua, lokasi ujian fisik bertempat di Pantai Laut Cirebon.
Selama dua hari satu malam tersebut, peserta UKT mengikuti serangkaian kegiatan seperti menerima materi ceramah tentang Al Islam Kemuhammadiyahan, Organisasi Ketapaksucian dan Keolahragaan. Siswa pun harus mengikuti ujian tulis teori, selain ujian tata gerak jurus dan mental serta fisik beladiri.
Pagi hari siswa harus lari pagi dari lokasi UKT menuju pantai Kejawanan, memutar melintasi Kraton Kasepuhan. Di pantai siswa harus berebut sabuk, mulai dari balapan lari hingga uji tanding sesama tingkatan dan tim penguji. Saat berada di tengah pantai siswa dikenalkan senam Sang Surya versi Tapak Suci Cirebon. Sebagai penutup setelah dikukuhkan oleh pimda, siswa kembali ke tepi pantai dengan berenang. (*)
Selama dua hari satu malam tersebut, peserta UKT mengikuti serangkaian kegiatan seperti menerima materi ceramah tentang Al Islam Kemuhammadiyahan, Organisasi Ketapaksucian dan Keolahragaan. Siswa pun harus mengikuti ujian tulis teori, selain ujian tata gerak jurus dan mental serta fisik beladiri.
Pagi hari siswa harus lari pagi dari lokasi UKT menuju pantai Kejawanan, memutar melintasi Kraton Kasepuhan. Di pantai siswa harus berebut sabuk, mulai dari balapan lari hingga uji tanding sesama tingkatan dan tim penguji. Saat berada di tengah pantai siswa dikenalkan senam Sang Surya versi Tapak Suci Cirebon. Sebagai penutup setelah dikukuhkan oleh pimda, siswa kembali ke tepi pantai dengan berenang. (*)