Oleh :
Deny Rochman, S.Sos., M.Pd.I
Warna hitam
putih mendadak beken di awal tahun 2016 di lingkungan pegawai negeri sipil
(PNS) Kota Cirebon khususnya, seluruh Indonesia pada umumnya. Menyusul
pemerintah setempat mengeluarkan kebijakan terkait pakaian dinas PNS yang harus
dipakai pada hari Kamis. Surat tersebut menindaklajuti kebijakan pemerintah
pusat melalui surat Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI).
Sebagai kebijakan baru, tidak luput dari pro kontra dikalangan PNS sekalipun tidak
terang-terangan.
Reaksi
tersebut tentu masih dalam batas kewajaran, mengingat secara historis pegawai
negeri sipil baru era Presiden Jokowi mengenakan pakaian bawahan hitam dan
atasan putih. Adanya upaya politisasi pakaian pun sempat mencuat berkenaan
hitam putih menjadi pakaian favorit Presiden Jokowi selama pencalonan saat
pemilu hingga sekarang menjabat sebagai kepala negara.
Berbagai
ungkapan guyonan pun tak pelak berkembang di kalangan PNS. Ada yang menyebutnya
sebagai sales, karyawan magang, peserta diklat, mantri kesehatan hingga mahasiswa
yang lagi ikuti ujian semester. Beragam sindiran tersebut ada yang
menanggapinya biasa-biasa saja, tetapi ada juga yang merasa tidak nyaman. Ketidaknyamanan
itu bisa terlihat dari respon PNS tersebut dalam menyikapi secara lambat kebijakan
pemerintah dalam hal berpakaian. Kalau pun mereka memakainya biasanya modelnya
tidak sesuai ketentuan yang ada.
Dalam perspektif
psikologi warna, hitam putih memiliki makna tersendir. Hitam menggambarkan kesan
elegan, kuat dan sophisticated. Warna ini juga dapat menciptakan rasa takut,
khawatir, paranoid, suram bila dipakai berlebihan. Namun hitam adalah warna yang
cocok untuk dikombinasikan dengan semua warna. Selama ini hitam diklaim sebagai
warna yang melambangkan kejahatan dalam film-film atau komik. Tapi, hitam juga
punya sisi lain, misalnya saja untuk menyatakan sesuatu yang abadi, klasik, dan
secara universal dianggap sebagai warna yang melangsingkan
Sementara
warna putih memiliki makna psikologis, berarti suci, bersih, sederhana. Warna
ini adalah warna dasar, cocok di kombinasikan dengan seluruh warna. Menurut
pandangan ahli kesehatan warna putih mempunyai kelebihan dan keistimewaan yaitu
kemampuannya untuk membantu mengurangi rasa nyeri. Ini dikarenakan warna putih
memberi kesan kebebasan dan keterbukaan. Warna ini juga memberikan kesan steril dan biasa
digunakan oleh orang-orang yang membawa misi kenabian bagi umat manusia.
MANUSIA PEMBELAJAR
Pencitraan
pakaian hitam putih dengan segala pemaknaan memiliki sudut pandang yang
seimbang, baik negative maupun positif, bergantung dari perspektif mana kita
melihat. Namun pakaian warna ini yang berkonotasi kepada sales, karyawan
training, mahasiswa ujian dan seterusnya memberikan pemahaman bahwa mereka yang
mengenakan pakaian hitam putih boleh dipahami sebagai manusia pembelajar.
Menurut Sudarwan
Danim dalam bukunya “Menjadi Manusia Pembelajar”, mendefinisikan manusia
pembelajar adalah orang-orang yang menjadikan kegiatan belajar sebagai bagian
dari kehidupan dan kebutuhan hidupnya. Ketika belajar telah menjadi kebutuhan,
maka ilmu akan menjadi baju terindah bagi dirinya, pengetahuan akan menjadi
lautan samudera bagi dirinya karena setiap saat mereka akan rindu dengan ilmu
dan akan haus pengetahuan.
Manusia
pembelajar memiliki karakteristik seperti rasa ingin tahu yang tinggi, optimisme
yang tinggi, ikhlas, konsisten dan pandangan visioner. Dengan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi,
berarti manusia pembelajar memiliki motivasi untuk mengetahui banyak hal dari
kehidupan diri dan lingkungannya. Dengan motivasi yang tinggi dalam dirinya,
maka akan tercipta kinerja yang tinggi dalam berbagai aktivitas. Termasuk
kinerja dalam belajar baik melalui membaca, maupun melalui penglihatan dan
pendengarannya.
Dengan
banyak membaca, maka manusia pembelajar akan memiliki confidence yang tinggi.
Rasa percaya diri yang tinggi merupakan landasan yang kuat untuk memiliki
optimisme yang tinggi. Orang yang ikhlas adalah orang yang tidak pernah
berharap sesuatu dari apa yang telah dilakukannya. Orang yang dengan ikhlas
menambah ilmu dengan belajar, tidak akan berharap mendapat pekerjaan yang baik,
dengan banyak belajar tidak berharap dapat jabatan yang tinggi, tapi orang
ikhlas yakin bahwa apa yang dikerjakannya akan mendapat balasan. Dengan sikap
ikhlasnya ini mereka terus belajar dan menambah ilmu tanpa mengenal lelah. Baik
ilmu yang didapat secara langsung dengan membaca atau mereka mendapat dari
melihat dan mendengar.
Manusia
pembelajar akan terbiasa untuk belajar. Kebiasaannya inilah yang menjadikan dia
konsisten dalam belajar. Selain kebiasaan, motivasi yang tinggi untuk belajar
pun menjadikan kekonsistenan melekat dalam jiwanya. Manusia pembelajar memiliki
pandangan jauh ke depan melebihi pemikiran kebanyakan orang. Mereka tidak
tergoda untuk melakukan apa saja demi mendapatkan hasil yang instan.
Mereka
tidak Mengejar target jangka pendek dengan mengorbankan kepentingan jangka
panjang. Manusia pembelajar dengan modal segudang pengetahuannya akan
memunculkan ide-ide kreatif yang tidak pernah terpikir oleh orang lain. Mereka
merangkaikan berbagai ilmu dan pengetahuannya untuk menghasilkan sesuatu yang
baru yang bermanfaat bagi orang lain sebagai cara pandang mereka kedepan.
Dengan
demikian, pemakaian seragam hitam putih bagi PNS termasuk guru di dalamnya
memberikan pesan tersirat agar para abdi negara tersebut jangan pernah berhenti
menjadi manusia pembelajar. Seluruh proses kegiatan kepegawaiannya tidak lepas
dari kegiatan belajar, belajar dan belajar. Selain dengan warna tersebut PNS
harus meluruskan niat bekerjanya sekuat baja agar bisa menjadi professional
memuaskan pelayanan kepada masyarakat.(*)
*) penulis adalah guru SMP Negeri 4 Kota Cirebon