September 16, 2022

TIM LEGENDARIS ITU CIGAOK FC

Pemerintah Desa Lemahabang Kulon Kec. Lemahabang Kab. Cirebon tahun 2022 ini kembali menggelar turnamen sepak bola antarblok. Setelah sebelumnya sempat dihentikan karena masa pandemi covid-19. Nah tahun ini, Liga Sepak Bola Desa Lemahabang Kulon (Liga LAK 2022) digelar pada 1-18 September 2022 di lapangan Ampera desa setempat.

Pada tahun ini ada delapan klub yang berlaga. Klub-klub itu terbagi dalam dua group. Group A terdiri dari Persepajag (pejagalan), Stanbird, Timpas dan Banaspati (Tabet). Sementara group B terdiri klub Mara (Makam Panjang), Cigaok, Remako LAK dan Tabet.
Klub Cigaok merupakan klub legendaris. Seperti klub Timpas yang pernah jaya dengan nama tim Cobra dan Arsenal. Cigaok pernah pakai nama CM, Cigaok Muda. Berbeda dengan Timpas, klub Cigaok secara formal tak memiliki organisasi dan manajemen. Tak seperti Persepajag sekarang ini dikelola dengan serius. Berbagai event diikuti di banyak tempat.
Kendati tak dikelola dengan formal, namun klub di blok Cigaok ini telah melahirkan pemain-pemain lokal yang handal. Beberapa pemain itu masih satu keluarga. Yah keluarga Pak Iing Sanusin. Mantan pemain bola pada masanya yang bekerja di PTP XIV PG Karangsuwung. Pak Iing juga pernah menjadi pelatih Kobra Timpas.
Delapan dari anak Pak Iing semua pemain bola, kecuali si bungsu karena perempuan. Delapan anak itu adalah Dedi (Edi), Dadang, Diding, Dodi, Deni, Didi (Emul), Dede (Peeng), dan Dudi (Caplin). Masa itu anak-anak asli Cigaok ini memperkuat tim bloknya setiap turnamen antarkampung. Beberapa kali pernah menjuarai. Beberapa pemain suka diminta memperkuat tim lain (disambat).

Seiring perkembangan waktu, delapan anak-anak Pak Iing dan Bu Mioh ini perlahan menggantungkan sepatu alias pensiun (padahal saat itu kalau main bola nyeker. Hehe). Pensiun karena kesibukan pekerjaan. Pensiun karena tak punya klub formal. Hanya satu anak, yakni Diding alias Sueb yang masih aktif bermain bola dengan tim lain.
Liga LAK 2022 ini patut diapresiasi. Karena dilaksanakan secara resmi oleh Pemerintah Desa melalui Karang Taruna dibawah kepemimpinan kuwu Rudis di periode kedua jabatannya. Sebelumnya event-event di kampung levelnya sepak bola mini (lapangan kecil). Dengan bola plastik dengan pemain sekitar 6 orang, tanpa batas usia, tanpa alas kaki. Sebutannya Ayam Cup, atau Kambing Cup, sesuai hadiah yang diperebutkan.

Turnamen sepak bola mini pernah tren di lapangan blok sawo tiap HUT RI dengan hadiah ayam. Pada tahun tertentu pernah diadakan kambing cup di halaman sekolah SDN Haktong (depan Puskesmas Lemahabang). Setelah itu event-event tersebut mulai hilang, seiring ketiadaan lahan lapangan.
Sejalan maraknya dunia pesepakbolaan nasional dan dunia, turnamen lokal mulai bermunculan. Aturan permainannya pun tak kalah seru dengan liga profesional. Seperti tim memakai pemain kontrak atau sambatan dari luar desa bahkan luar kota. Semakin pintar mengolah kulit bundar, bayarannya makin mahal. Paling tidak bisa diangka Rp. 1 juta/pemain sekali laga. Itu diluar fasilitas makan minum bonus dan penginapan.

Untuk Liga LAK 2022 konon tak diperkenankan menyambat pemain luar desa. Rata-rata yang tampil anak-anak pribumi desa ini. Maka jangan heran usia pemainnya beragam. Bapak anak cucu bisa main dalam satu laga. Ada juga klub Remako di turnamen tahun ini. Klub Remako kepanjangan dari remaja kolot atau wakcariwut (awak bocah rai malwut. Bahasa kerene tim All Start. 
Kendati event tarkam, namun Liga LAK tetap menarik untuk ditonton. Paling tidak untuk hiburan untuk warga dan silaturahmi antarwarga. Paling tidak warga bisa teriak-teriak bebas memberi semangat timnya. Rehat sejenak dari marah-marah di rumah atau membisu dihadapan android yang dimainkan di rumah. Walau dari sisi permainan, tak sedikit fisik dan strateginya kedodoran.

Para pemain muda tarkam kali ini memang wajah-wajah baru. Mereka adalah generasi milenial, anak dari pemain bola era 90-an. Seperti para pemain Cigaok FC, yang masih terlihat anak ABG usia sekolah dan kuliah. Bersyukur tahun ini Cigaok FC berhasil lolos ke partai final. Setelah laga semifinal berhasil unggul 2- 1 dari Stanbird FC.
Perjumpaan Cigaok dengan Stanbird tahun 2020 silam pernah terjadi. Kala babak penyisihan laga 30 Agustus 2020 itu skor draw 3-3. Liga tahun ini Cigaok berhasil mengalahkan Stanbird 2-1 hingga melaju ke partai final Minggu 18 September 2022 lusa bertemu dengan Persepajag FC. Persepajag pada 6 September 2020 silam masuk final bertemu dengan Sidamukti (Gajele) dengan skor akhir 1-0 untuk Persepajag.
Cigaok FC versus Persepajag FC dalam partai final tahun ini tampaknya merupakan pertemuan pertama sepanjang musim liga LAK. Kendati pemain Persepajag FC jam tandingnya lebih banyak, namun pemain Cigaok FC tetap menjadi ancaman serius bagi  kiper Persepajag. Akankah Cigaok FC akan kembali mengukir prestasi dunia persepakbolaan tarkam? Saksikan dalam laga final Minggu 18 September 2022 pukul 15.30 di Lapangan Ampera Desa Lemahabang Kulon. Dont Miss It !! (*)

Pronggol, 16 September 2022 I 23:25

DENY ROCHMAN
Mantan Pemain Cigaok FC