Agustus 23, 2020

73 BALON KETUA RW BERSAING

Berapa bakal calon ketua RW di kampung Anda? 3, 5, atau mungkin 10 ? Itu belum seberapa. Di kampung ini, bakal calon mencapai 73 orang. Ini pertama terjadi di Kota Cirebon, bahkan di Indonesia. 

Catatan :
Deny Rochman, 
Mantan Ketua RW 01 Kemakmuran

Kamis 20 Agustus 2020 menjadi hari bersejarah bagi warga RW 01 Kemakmuran. Kampung yang berada di Kecamatan Lemahwungkuk Kota Cirebon. Bagaimana tidak, bersamaan dengan awal Tahun Baru Islam (1 Muharram hijriyah), dalam suasana Hari Kemerdekaan RI ke-75, warga kampung ini memilih ketua RW baru. Ia adalah Alfan Surya Gemilang.

Warga RT 04 yang akrab disapa Gilang ini menjadi harapan baru warga Kemakmuran. Bapak tiga anak ini hadir di tengah krisis kepemimpinan di kampungnya. Banyak orang yang mampu. Banyak warga bekerja dan berpendidikan memadai. Namun mereka enggan untuk menjadi pemimpin kampung ini. Dengan beragam alasan. 

Gilang, menggantikan ketua RW lama,  Deny Rochman. Ketua periode 22 Agustus 2017 hingga 21 Agustus 2020. Deny memilih berhenti satu periode, menimbang kesibukan kedinasan dan kegiatan diluarnya meningkat. Niatan berhenti itu disampaikan dalam berbagai kegiatan yang berbeda. Selama tiga tahun, mantan guru ini banyak pencapaian yang signifikan. 

Alhasil, pemilihan ketua RW 01 kemarin banyak dihiasi wajah-wajah baru. Wajah yang selama suksesi ketua RW tak pernah muncul. Jumlahnya tak hanya tiga bakal calon, tetapi mencapai 73 orang bakal calon. Terpilihnya Gelang, boleh dibilang sejarah baru kampung ini. Ia berhasil merebut hati warga. Selain warga asli disini, ia adalah anggota keluarga besar. Selama ini dikenal baik dan bermasyarakat. 

Tiga calon ketua RW beken lainnya adalah Nur Urwah Isriqomah, SE (Nuris) dan Drs Edi Junaedi. Sayangnya dua calon ketua ini terlambat mendeklarasikan dirinya sebagai calon ketua. Sehingga perolehan suaranya kurang mencapai target. Bahkan, jika suara keduanya disatukan belum mampu menyaingi hasil suara Gelang. 

Ketiga calon ketua itu proses terseleksi dari tahap pertama. Sebanyak 73 bakal calon ketua RW dijaring tiga besar melalui voting di tempat. Tahap pertama ada delapan balon yang terjaring, termasuk nama ketua RW lama masih ada yang memilih. Namun tiga suara terbanyak mengkrucut kepada Gelang, Nuris dan Edi. Proses pemilihan ketua RW dikemas dalam format musyawarah. 

Delapan calon ketua yang terjaring dari balon antara lain Sumantri (sekretaris RW lama), Edi Junaedi (panasehat RW), Nuris (bendahara RW), Gilang, Dainah, Deny (ketua RW lama), Harry (sekretaris RT 03), dan Ikrom (penasehat RW). Mereka terjaring setelah panitia melakukan voting penjaringan awal menjadi calon ketua RW oleh 70 peserta musyawarah, perwakilan warga setiap RT. Plus 3 orang pengurus inti: ketua (Deny Rochman), sekretaris (Sumantri), dan bendahara (Nuris). 

Ketiga calon ketua dengan suara terbanyak ditetapkan sebagai calon ketua RW 01 Kemakmuran. Mereka harus menjalani proses pemilihan tahap kedua. Namun sebelumnya sesuai aturan panitia, ketiganya menyampaikan visi misi jika mereka kelak menjadi ketua RW. Semua calon punya niat yang sama, untuk membawa kemajuan bagi kampungnya. 

Gilang, dalam pemaparannya mengaku sebagai warga asli Kemakmuran merasa terpanggil untuk menjadi ketua RW. Ia mengaku perihatin kondisi kampungnya yang terkotak-kotak. Tidak kompak. Maka sebagai putera daerah, Gilang mencoba melebur friksi sosial daerahnya. Ingin secara bersama-sama membangun dan memajukan kampungnya. 

Munculnya suami Iis sebagai calon ketua RW ini bagi sebagian warga memang sebuah kejutan. Kehadirannya tampil menjadi pemimpin sudah ditunggu lama. Apakah menjadi ketua DKM Al ma'mur atau menjadi ketua RW. Kendati pada awalnya warga ragu dengan informasi pencalonan Gilang menjadi ketua RW. Sebelum-sebelumnya isu santer itu mereda lalu hilang. Konon ada pertimbangan khusus urungnya Gilang maju dalam pencalonan. 

Selain putera daerah, Gilang didukung keluarga besarnya. Orang-orang timnya terlihat begitu semangat dalam mengusung jagonya menjadi ketua RW. Boleh jadi nama pebisnis kayu ini masuk dalam bursa pencalonan, karena sistem pemilihan ketua RW kali ini menggunakan metode musyawarah. Nama-nama calon muncul saat musyawarah. Tidak melalui pendaftaran diawal dalam pembatasan waktu. Sebelumnya jika penjaringan calon melalui pembukaan pendaftaran oleh panitia, selalu sepi pendaftar. 

Terpilihnya Gilang sebagai ketua RW merupakan ajang pembuktian. Jika putera asli Kemakmuran yang lebih tahu tentang warganya. Jika dirinya akan menyatukan pengelompokan warga yang sudah lama terjadi. Apalagi selama ini Gilang sering berpendapat, jika warga RW 01 warganya enakan. Maka, dengan meraih suara di atas 60%, menyisihkan dua calon lainnya menjadi modal utama Gilang dalam melakukan perubahan dan kemajuan kampungnya. Semoga! (*)